Kenapa Perawatan Setelah Veneer Itu Penting?
Veneer adalah lapisan tipis yang ditempel di permukaan depan gigi untuk memperbaiki bentuk, warna, atau posisi gigi. Meski sifatnya tahan lama dan estetis, veneer bukan berarti bebas perawatan. Justru, setelah prosedur pemasangan selesai, Anda perlu lebih memperhatikan kebersihan dan perawatan gigi agar veneer tetap awet dan gigi di bawahnya tetap sehat.
Mengabaikan perawatan setelah veneer dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari perubahan warna, lepasnya veneer, hingga kerusakan pada gigi asli. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara merawat gigi secara tepat setelah melakukan prosedur veneer.
Our Treatments :
Apa yang Terjadi Setelah Pemasangan Veneer?
Setelah pemasangan veneer, biasanya pasien akan merasakan sedikit ketidaknyamanan seperti sensitivitas terhadap suhu panas atau dingin. Hal ini normal dan akan hilang dalam beberapa hari. Veneer yang telah terpasang juga akan langsung terasa nyaman digunakan, namun memerlukan waktu adaptasi terhadap bentuk dan tekstur baru pada permukaan gigi.
Namun perlu diingat, veneer—baik berbahan porselen maupun komposit—tidak sekuat enamel gigi asli. Meski kuat, veneer bisa pecah atau retak jika tidak dirawat dengan baik.
Tips Menjaga Kesehatan Gigi Setelah Veneer
Merawat gigi setelah veneer bukanlah hal rumit, namun memerlukan kedisiplinan. Berikut ini beberapa tips yang penting untuk dilakukan:
1. Menyikat Gigi Secara Lembut dan Teratur
Gunakan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi non-abrasif. Menyikat gigi dua kali sehari tetap menjadi standar kebersihan mulut, namun setelah veneer, penting untuk lebih lembut agar tidak mengganggu tepi veneer atau menimbulkan iritasi gusi.
Hindari pasta gigi pemutih yang mengandung bahan keras, karena bisa mengikis lapisan veneer atau menyebabkan perbedaan warna antara veneer dan gigi lain.
2. Gunakan Benang Gigi dan Obat Kumur Antiseptik
Veneer menutupi permukaan depan gigi, namun sela-sela gigi tetap perlu dibersihkan. Gunakan benang gigi (floss) minimal sekali sehari untuk mencegah penumpukan plak di antara gigi. Lengkapi rutinitas dengan obat kumur antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh.
3. Hindari Makanan dan Minuman yang Bisa Menodai Gigi
Veneer porselen relatif tahan terhadap noda, tapi jenis komposit lebih mudah menyerap warna. Hindari konsumsi berlebihan kopi, teh, anggur merah, atau makanan dengan pewarna buatan. Jika Anda tetap ingin menikmatinya, disarankan untuk berkumur atau menyikat gigi setelahnya.
4. Jangan Menggunakan Gigi sebagai Alat
Menggigit kuku, membuka kemasan dengan gigi, atau mengunyah benda keras seperti es batu dapat merusak struktur veneer. Kebiasaan ini bisa menyebabkan veneer retak atau lepas, yang tentu memerlukan perbaikan atau pemasangan ulang.
5. Jaga Pola Makan yang Seimbang
Nutrisi juga memengaruhi kesehatan gigi dan gusi. Pastikan konsumsi makanan kaya kalsium, vitamin D, dan mineral lainnya untuk mendukung kekuatan jaringan penyangga gigi. Gusi yang sehat akan membantu veneer tetap stabil dalam jangka panjang.
6. Waspadai Bruxism (Kebiasaan Menggeretakkan Gigi)
Jika Anda memiliki kebiasaan menggeretakkan gigi saat tidur (bruxism), konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan pelindung gigi malam (night guard). Veneer rentan rusak jika terus-menerus terkena tekanan dari kebiasaan ini.
7. Kontrol Rutin ke Dokter Gigi
Lakukan pemeriksaan rutin minimal setiap 6 bulan. Dokter akan memantau kondisi veneer, kebersihan gigi, serta mengevaluasi kesehatan gusi Anda. Pemeriksaan ini juga menjadi momen penting untuk membersihkan area yang tidak terjangkau sikat gigi.
Berapa Lama Veneer Bisa Bertahan?
Umur veneer sangat tergantung pada bahan yang digunakan dan cara perawatannya. Veneer porselen dapat bertahan antara 10 hingga 15 tahun, sedangkan veneer komposit umumnya bertahan 5–7 tahun. Dengan perawatan yang baik, masa pakainya bisa lebih panjang dan tetap terlihat alami.
Namun perlu diingat, veneer bersifat tidak reversibel. Artinya, gigi asli yang telah diasah untuk pemasangan veneer tidak bisa dikembalikan ke bentuk semula. Oleh karena itu, menjaga veneer dengan sebaik mungkin adalah langkah bijak untuk menghindari perawatan tambahan di kemudian hari.
Baca Juga : Manfaat Scaling Gigi Rutin yang Perlu Anda Ketahui
Bolehkah Veneer Dipasang Ulang Jika Rusak?
Jika veneer mengalami kerusakan ringan seperti retak kecil, dokter dapat memperbaikinya tergantung dari jenis bahan yang digunakan. Namun jika kerusakan cukup besar atau veneer lepas, kemungkinan besar perlu dibuatkan veneer baru. Proses penggantian biasanya lebih cepat dibandingkan pemasangan awal, namun tetap memerlukan pemeriksaan menyeluruh.
Menjaga kesehatan gigi setelah veneer adalah investasi jangka panjang untuk mendapatkan senyum yang sehat, cerah, dan percaya diri. Jangan tunggu sampai muncul masalah baru—jadwalkan kunjungan kontrol rutin Anda sekarang juga ke CS Dental untuk memastikan veneer Anda tetap terawat dan senyum Anda tetap bersinar.
Sumber :
- http://www.healthline.com/health/dental-veneer-care
- http://www.webmd.com/oral-health/veneers
- http://www.ada.org/resources/research/science-and-research-institute/oral-health-topics/veneers
- http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7573637/
- http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/dental-veneer/about/pac-20384980